Arti Sebenarnya dari Literally yang Mungkin Belum Kamu Tahu

Penggunaan Kata “Literally”

Penggunaan Kata “Literally”

Saat ini, istilah “literally” sering kita dengar di berbagai macam situasi, baik itu dalam percakapan sehari-hari, media sosial, atau bahkan dalam iklan. Namun, apakah kita benar-benar memahami definisi dan cara penggunaan kata ini dengan tepat?

Definisi

Kata “literally” merupakan sebuah kata yang digunakan untuk menekankan kata atau kalimat sebelumnya secara harfiah. Dalam kamus bahasa Inggris, kata ini diartikan sebagai “in a literal sense”.

Contoh penggunaan

Contoh penggunaan kata “literally” bisa ditemukan dalam kalimat-kalimat seperti:

  • “I’m literally dying of thirst.”
  • “She literally ran away from me.”
  • “He’s literally the worst person I’ve ever met.”

Dalam contoh-contoh tersebut, kata “literally” digunakan untuk menekankan bahwa pembicara benar-benar merasakan sensasi yang ia gambarkan, seperti kehausan yang sangat parah atau seseorang yang benar-benar lari.

Perbedaan penggunaan dengan “figuratively”

Seiring dengan popularitas penggunaannya, kata “literally” sering juga disalahgunakan atau dipakai dengan cara yang keliru.

Salah satu kesalahan umum adalah menggunakan kata ini sebagai lawan dari “figuratively”.

Sebenarnya, “figuratively” adalah kata yang kita pakai untuk menyatakan suatu keterangan yang kurang harfiah.

Dalam kamus bahasa Inggris, “figuratively” diartikan sebagai “in a manner that uses or involves figures of speech; metaphorically”.

Sebagai contoh, kalimat “I’m figuratively dying of thirst” di sini merujuk pada suatu sensasi yang kuat atau perasaan yang sangat mengganggu yang dapat diibaratkan seperti kehausan yang luar biasa, tetapi tidak benar-benar merujuk pada kekurangan air dalam tubuh.

Jadi, perlu diingat bahwa meskipun “literally” dan “figuratively” memiliki konotasi yang berbeda, penggunaannya tidaklah harus saling bertentangan, dan keduanya dapat digunakan dengan tepat sesuai dengan konteks kalimat.

Read more:

Arti dari “Literally” dalam Bahasa Inggris dan Asal-usulnya

Dalam Bahasa Inggris, “literally” sering digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu pernyataan atau deskripsi secara harfiah benar dan bukan hanya sebagai kata-kata hiperbolis atau kiasan.

Asal-usul kata “literally” berasal dari kata Latin “literalis”, yang berarti “berhubungan dengan huruf atau tulisan”.

Kata ini pertama kali ditemukan dalam bahasa Inggris pada abad ke-16, dan telah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari.

Bagaimana kata itu dipakai dalam Bahasa Inggris

Kata “literally” digunakan untuk menekankan suatu pernyataan agar dianggap serius atau benar-benar terjadi.

Contohnya, “I literally ran as fast as I could” menunjukkan bahwa seseorang benar-benar berlari secepat mungkin dan bukan hanya mengatakan bahwa dia berlari dengan cepat.

Namun, kata “literally” juga sering disalahgunakan ketika digunakan dalam konteks yang salah, seperti dalam ungkapan “I’m literally starving” ketika seseorang sebenarnya tidak mengalami kelaparan yang sesungguhnya.

Pentingnya memahami arti sebenarnya

Memahami arti sebenarnya dari kata “literally” penting karena jika digunakan secara salah, dapat menimbulkan kebingungan atau bahkan menyebabkan pembicaraan menjadi tidak akurat. Selain itu, ketika digunakan sebaik-baiknya secara tepat, kata “literally” dapat memberikan efek yang kuat pada poin yang ingin dijelaskan.

Controversi Penggunaan Kata “Literally”

Kata “literally” adalah kata sifat dalam bahasa Inggris yang digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu hal benar-benar terjadi atau terjadi dengan cara yang sangat jelas dan meyakinkan.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kata ini telah menjadi sangat kontroversial di kalangan penutur bahasa Inggris. Ada banyak kasus-kasus di mana kata “literally” telah dipakai dengan cara yang salah, dan hal ini telah menyebabkan kebingungan dan bahkan rasa sakit kepala bagi banyak orang.

Kasus-kasus kontroversial yang melibatkan kata “literally”

Salah satu kasus paling terkenal dalam penggunaan kata “literally” terjadi pada tahun 2013 ketika seorang pria yang menghadiri pernikahan sahabatnya di Inggris mengatakan bahwa ia “secara harfiah meneteskan air mata” karena kedekatannya dengan sang sahabat. Banyak orang menganggap pernyataan ini aneh, karena kata “literally” sebenarnya tidak diperlukan dalam kalimat tersebut. Kasus lain yang juga menimbulkan kebingungan adalah ketika seorang orang mengatakan “sudah sepuluh menit aku berdiri di sini, secara harfiah!”, sementara sebenarnya ia hanya merasa bahwa waktu terasa sangat lama.

Konteks dan makna yang berubah-ubah

Salah satu masalah dalam pemakaian kata “literally” adalah bahwa konteks dan makna dari kata tersebut seringkali berubah dengan cara yang sulit diprediksi. Misalnya, sebuah ungkapan seperti “aku sudah merusak laptop-ku secara harfiah” dapat memiliki makna yang sangat berbeda ketika digunakan oleh seseorang yang benar-benar merusak laptop-nya, dibandingkan dengan ketika digunakan oleh seseorang yang sedang bercanda atau hanya mengekspresikan kekesalannya.

Perdebatan tentang pemakaian kata ini

Dalam beberapa tahun terakhir, perdebatan tentang penggunaan kata “literally” telah semakin memanas.

Beberapa orang menganggap kata ini sebagai contoh nyata dari pemakaian bahasa yang salah, sementara yang lain berpendapat bahwa penggunaan kata “literally” secara kreatif dapat membantu menambah nuansa dan kekuatan pada percakapan. Apapun pandangan mereka, tampaknya kata “literally” akan tetap menjadi kontroversial dalam waktu yang lama di masa depan.

Kesimpulan: Pentingnya Memahami dan Menggunakan Kata “Literally” dengan Tepat

Kata “literally” telah menjadi sebuah kata yang viral di era internet dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Namun, penggunaan kata ini tidak selalu tepat dan dapat menimbulkan kontroversi.

Memperhatikan Konteks dan Makna Kata dalam Suatu Kalimat

Untuk menghindari kontroversi, penting bagi kita untuk mempertimbangkan konteks dan makna kata “literally” dalam suatu kalimat.

Secara harfiah, “literally” berarti sesuatu yang sesuai dengan kata demi kata atau berdasarkan kenyataan yang sebenarnya.

Namun, terkadang kata ini digunakan secara tidak benar untuk menambah intensitas atau gaya dalam percakapan. Contohnya, seseorang mungkin mengatakan “Aku benar-benar mati kutu” ketika sebenarnya ia tidak mati kutu secara harfiah.

Hindari Kontroversi dengan Memahami Etika dalam Menggunakan Kata “Literally”

Jika kita tidak memahami etika dalam menggunakan kata “literally”, maka kita mungkin secara tidak sengaja menyinggung orang lain atau menimbulkan kesalahpahaman.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan kata ini dengan tepat dan mempertimbangkan efek dari penggunaannya pada orang lain.

Sebagai kesimpulan, kita harus lebih memahami dan menggunakan kata “literally” dengan tepat agar tidak menimbulkan kontroversi dan kesalahpahaman.

Dengan memperhatikan konteks dan makna kata dalam suatu kalimat serta menjaga etika dalam menggunakan kata “literally”, kita dapat menghindari masalah yang tidak perlu.

.

Literally Artinya