Ternyata ini yang Bikin Perut Bayi 5 Bulan Membesar

Padang – Seorang bayi laki-laki berusia lima bulan, AA, mengalami kondisi ‘mengandung’ selama 4 bulan berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, diduga mengalami penyakit tumor teratoma. Tumor tersebut menyerupai organisme hidup di perutnya, sehingga bayi tersebut tampak seolah sedang mengandung.

TERNYATA INI YANG BIKIN PERUT BAYI 5 BULAN MEMBESAR_

Seorang dokter ahli bedah anak di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, dr. Budi Arnofian, memastikan bahwa kondisi AA bukan disebabkan oleh kehamilan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, perut bayi tersebut membesar karena mengalami penyakit tumor.

Budi menjelaskan tindakan medis terhadap bayi tersebut harus segera dilakukan dengan melakukan operasi pengangkatan. Karena tumor tersebut dapat berfungsi sebagai organisme parasit di dalam tubuh bayi.

Pasien (AA) merupakan seorang bayi yang berusia lima bulan. Datang ke klinik spesialis bedah anak. Diduga mengalami gejala adanya massa abnormal. Telah kami lakukan pemindaian CT Scan. Terdapat gambaran gumpalan di dalam perut, dengan tampilan campuran tumor. Maka terdapat gambaran struktur tulang, terdapat gambaran rambut dan lain-lain, sehingga kemudian menyerupai organisme hidup. Sehingga, kami menyatakan kemungkinan besar kasus ini adalah teratoma,” ungkap Budi kepada awak media pada hari Rabu (25/10/2023).

Menurut Budi, teratoma adalah suatu jenis tumor yang terbentuk dari ragam jaringan, seperti rambut, otot, dan tulang. Teratoma paling umum muncul di ovarium perempuan dan testis laki-laki. Terdapat dua varian teratoma, yaitu yang bersifat jinak dan yang bersifat ganas.

“Pasien ini saat ini tengah disiapkan untuk menjalani tindakan operasi perut guna mengangkat tumor guna memastikan keberadaan teratoma,” ujar Budi.

Budi menyatakan potensi keberadaan atau muatan teratoma ini mirip dengan suatu bagian tubuh manusia yang hampir lengkap. Dia menyebut, hal tersebut dapat terjadi dari 1 dari 30 ribu hingga 40 ribu kelahiran.

“Potensi kelengkapan atau konten teratoma ini menyerupai suatu organ tubuh manusia yang hampir komplit. Hal ini mungkin terjadi dari 1 dari 30 ribu hingga 40 ribu kelahiran,” terangnya.

“Situasi ini muncul akibat adanya pertumbuhan dari perubahan pola sel. Kemudian, melalui perubahan pola sel ini mengakibatkan pertumbuhan di dalam gumpalan tersebut. Dari segi morfologi dan epidemiologi, semua kejadian gumpalan ini terjadi pada usia berapapun, namun tidak disebut sebagai anomali benua meskipun ia terjadi pada bayi,” ujarnya sekali lagi.